Si anak ajaib Isaac lahir tepat pada hari natal 1642 di Woolsthrope, Inggris. Dari kecil, Isaac sudah menunjukkan bakatnya yang hebat di bidang mekanika ditambah sifatnya yang cekatan dalam meggunakan tanggannya. Tapi biar otaknya cemerlang, Isaac nggak begitu kelihatan tertarik belajar di sekolah, jadi luput dari perhatian para guru yang selalu mengincar anak pintar. Melihat anaknya seperti malas kalau ke sekolah, ibunya sempat terpikir buat mengeluarkan Isaac dari sekolah untuk menjadi seorang petani yang rajin.
Untungnya Isaac bisa membujuk sang ibu kalo minat sebenarnya dia itu bukan mencangkul tanah, biarpun dia cekatan. Jadilah kemudian Isaac seorang mahasiswa di Universitas Cambridge. Di kampus ini pula Isaac belajar banyak (dan cepat!) apa saja yang nantinya terkenal dengan nama ilmu pengetahuan dan matematika. Bukan cuma membaca saja yang dia lakukan, tapi juga kreatif membuat percobaan dan penyelidikan sendiri. Kenapa bisa begini, kenapa bisa begitu? Akibatnya, ketika dia masih berumur dua puluh tahunan sudah menemukan banyak dasar-dasar teori ilmu pengetahuan, yang nantinya bakal mengguncang dunia.
Penemuannya yang pertama adalah tentang cahaya. Lewat serangkaian percobaan seksama, akhirnya Isaac bisa mengambil kesimpulan kalau warna suci putih itu adalah gabungan dari warna-warna pelangi, yang nantinya ngetop dengan istilah pembiasan cahaya. Nggak puas dengan penemuan warna pelangi jadi putih itu, dia buat percobaan lain yang masih ada hubungannya dengan cahaya, kali ini dia pantulkan itu cahaya. Nah, dari bias-membias dan pantul memantulkan cahaya itu Isaac menemukan sesuatu lagi, bukan teori tapi teropong!
Teropong yang dia temukan adalah teropong refleksi pertama di jagad ini, yang nantinya bakal digunakan oleh sebagian besar penyelidik bintang. Tapi biar kampiun, Isaac tidaklah sombong dan serakah. Semua penemuannya yang ada hubungannya dengan optik tadi dia sumbangkan kepada lembaga peneliti kerajaan Inggris. Mau tahu umur berapa dia "resmi" menjadi pemenu? Dua puluh sembilan tahun saja !!!
Sukses dengan ilmu cahayanya, Isaac tidak langsung puas diri. Berikutnya adalah bidang mekanika, yang teorinya nanti menjadi tonggak penting ilmu fisika. Pertama, teori suatu benda yang bergerak karena pengaruh kekuatan luar. Kedua, yang paling kondang, adalah teori bahwa setiap kita melakukan aksi gerak pasti ada gerak tandingannya dengan besar yang sama tapi arahnya bertentangan. Dan yang terakhir adalah teori gaya berat atau gravitasi.
Semua ilmu yang diwariskan Isaac tadi nantinya terpakai untuk menjawab hampir semua masalah alam, mulai dari goyangan pendulum sampai gerak-gerik planet dalam orbitnya. Masih banyak karya penemuannya yang berbobot, dalam arti menyumbang banyak buat kemajuan peradaban manusia, seperti teori penyelidikan tentang panas, atau teori tentang suara. Isaac sudah bukan si anak ajaib biasa lagi, tapi juga sudah menjadi tokoh dunia yang paling besar pengaruhnya dalam merevolusi pikiran dan cara hidup manusia, beratus-ratus tahun kemudian setelah dia menghembuskan napas terakhirnya di tahun 1727.
- Dirangkum dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar